Celeb Indo yang diduga Disandera Junta Militer Myanmar, Arnold Putra?
Celeb Indo yang diduga Disandera Junta Militer Myanmar, Arnold Putra?
Arnold Putra, selebgram dan desainer asal Indonesia, tengah menjadi sorotan setelah diduga ditahan oleh junta militer Myanmar dengan tuduhan mendanai kelompok pemberontak di negara tersebut.
Arnold Putra dikenal sebagai sosok yang kontroversial.
Selain aktif sebagai selebgram dan desainer, ia pernah viral karena membuat tas dari tulang manusia.
Dan diduga mengunakan organ manusia dalam rancangan fashionnya.
Kontroversi lain yang menyertainya adalah keterlibatan dalam pengiriman paket organ manusia yang digerebek di Brasil pada 2022.
Ia juga pernah berpose bersama beberapa individu bersenjata di Myanmar, yang kemudian menjadi salah satu alasan junta Myanmar menahannya.
Menurut keterangan resmi dari Kementrian Luar Negri RI, Arnold Putra (berinisial AP) ditangkap pada Desember 2024.
Dan dijatuhkan hukuman penjara selama tujuh tahun atas beberapa pasal.
Termasuk pelangaran Undang-Undang Anti-Terorisme, Keimigrasian, dan keterlibatan dengan organisasi terlang di Myanmar.
Ia dituduh memasuki Myanmar secara ilegal dan berhubungan dengan kelompok bersenjata yang dianggap pemberontak oleh rezim junta.
Saat ini, Arnold menjalani hukuman di penjara Insein, Yangon, sementara pemerintah Indonesia terus berupaya melakukan pendekatan diplomatik untuk membebaskannya.
Kasus Arnold Putra perbincangan hangat di media sosial Indonesia, dengan banyak netizen menyerbu akun media sosialnya untuk mencari informasi dan mengungkap fakta di balik penahanan tersebut.
Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negri berkomitmen untuk melindugi warganya dan mendorong proses pemulangan atau amnesti bagi Arnold Putra.
Kasus ini sekaligus menyoroti risiko yang dihadapi warga negara indonesia yang terlibat dalam konflik di luar negri, terutama dalam situasi politik yang sensitif seperti di Myanmar.
Baca juga: Ahmad Dhani Hapus Video Komplikasi Gibah dan Fitnah Maia Estianty
Celeb Indo yang didugan Dsandera Junta Militer Myanmar, Arnoal Putra?