PM Inggris Keir Starmer Siap Akui Wilayah Negara Palestina
PM Inggris Keir Starmer siap akui wilayah negara Palestina secepat mungkin lantaran negara Israel gagal memenuhi syarat-syarat yang akan menunda gencatan senjata ke Gaza.
Masalah itu muncul setelah menerima kunjungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump atas undangan Raja Charles lll. dan kembali ke negara asalnya pasa hari Kamis 18 September 2025.
Menteri Inggris Keir Starmer menegaskan bahwa pihaknya menunda pengakuan tersebut.
Tak ada hubungannya dengan kunjungan Donald Trump yang menyatakan tidak setuju dengan keputusan Inggris.
Pengakuan tersebut akan menimbulkan gelombang kritik dari Israel, termasuk klaim bahwa hal itu merupakan hadiah bagi Hamas dan terorisme.
Inggris membantah tuduhan tersebut dan mengatakan pihaknya hanya membayangkan pelucutan senjata Hamas di negara Palestina.
Namun tidak akan berperan dalam pemerintahan masa depan, dan kepemimpinan Otoritas Palestina harus melalui pemilihan dalam waktu satu tahun.
Starmer menekankan Inggris mengatakan pengakuan tersebut adalah “bagian dari paket keseluruhan yang diharapkan dapat membawa kita dari situasi mengerikan yang kita hadapi saat ini menuju hasil berupa Israel yang aman dan terjamin, yang saat ini tidak kita miliki, serta negara Palestina yang layak”.
Amerika Serikat, yang sekarang secara efektif menentang solusi dua negara sebagai hal yang tidak mungkin dan tidak diinginkan.
Menolak langkah Inggris, tetapi Trump memutuskan tidak menjadikan hal ini sebagai sumber perpecahan dengan Starmer.
Karena Washington melihatnya sebagai tindakan simbolis yang tidak akan melemahkan Israel.
Presiden Trump juga frustasi dengan penolakan perdana Menteri Israel Benjamin Natanyahu untuk menyetujui gencatan senjata, dan serangan udaranya terhadap Qatar pekan lalu.
Kementerian Luar Negeri Inggris telah lama menanggapi seruan untuk pengakuan, dengan mengatakan langkah tersebut hanya boleh diambil ketika memiliki dampak maksimal pada proses diplomat Prancis.
Baca juga: Bank Sentral AS Turunkan Suku Bunga 0,25 Persen