International

Menteri Israel Sindir Pengakuan Palestina Hanya Omong Kosong

Menteri Israel sindir pengakuan Palestina hanya omong kosong

Benjamin Netanyahu, Menteri Isra*l menyindir negara lain yang mendukung Palestina hanyalah omong kosong. Hal itu disampaikan pada Jumat 26 September 2025.

Ia menjelaskan banyak pejabat dari berbagai negara yang mengecam di hadapan publik, tapi diam-diam berterimakasih dengan Isra*l.

“Mereka mengatakan kepada saya betapa mereka menghargai layanan intelijen Isra*l yang luar biasa yang telah mencegah, berulang kali, serangan teroris di ibu kota mereka, berulang kali, menyelamatkan ribuan nyawa,” ucapnya.

Benjamin Netanyahu juga mengatakan ‘belum selesai’ dengan perang di Gaza.

Meskipun kekuatan Hamas telah melemah, namun sayap kanan Isra*l masih menganggap mereka sebagai ancaman yang “berjanji untuk mengulangi kejahatan 7 Oktober”.

Oleh karena itu, ia menegaskan perang terhadap Hamas belum berakhir.

“Memberikan Palestina negara yang berjarak satu mil dari Yerusalem setelah 7 Oktober sama saja dengan memberikan al-Qaeda negara yang berjarak satu mil dari Kota New York setelah 11 September,” ungkapnya.

Saat ini, 157 dari 193 negara anggota PBB mengakui negara Palestina sebagai negara merdeka.

Beberapa diantaranya baru-baru ini adalah dari negara barat termasuk Prancis, Spanyol, Inggris, Australia, dan Kanada.

Netanyahu juga menggambarkan genosida yang dilakukan Isra*l sebagai ‘tuduhan palsu”.

Meskipun Komisi PBB baru-baru ini menerbitkan laporan yang ditugaskan oleh Kantor Hak Asasi Manusia PBB.

Laporan tersebut menentukan bahwa Isra*l telah melakukan genosida di Gaza.

Posisi yang didukung oleh pengamat hak asasi manusia independen dan sejumlah pakar dan akademisi.

Kedatangan Netanyahu di PBB itu justru membuat penolakan terhadap banyak delegasi yang hadir sidang tersebut.

Hal ini terlihat, dimana lebih dari 100 diplomat dari lebih dari 50 negara keluar dari ruangan saat Netanyahu masuk keruang sidang, menurut perhitungan Washington Post.

Baca juga: Menteri Israel Tegaskan Takkan ada Negara Palestina