Lifestyle

Nessie Judge Klarifikasi Video Setelah Kontroversi Foto Junko Furuta

Nessie Judge klarifikasi video setelah kontroversi foto Junko Furuta

Ia menjelaskan alasan kelalaian dan mengakui kurangnya empati serta rasa hormat kepada korban .

Video kolaborasi dengan NCT Dream dihapus, Nessie berjanji akan lebih teliti dan berempati ke depannya Nessie Judge.

YouTuber yang dikenal berkat konten storytelling bertema horor sedang ramai dihujat netizen Indonesia hingga Jepang.

Hal ini berawal saat konten Spooktober 2025 x NCT Dream menampilkan foto mendiang Junko Furuta, Korban kekerasan seksual dari salah satu kasus menyayat hati di Jepang.

Netizen Jepang yang merasa tidak terima langsung menyerbu video hingga akun dari YouTuber kelahiran 1993 itu.

Sempat klarifikasi juga, ia membagikan video permintaan maaf resmi pada Jumat 7 November 2025 melalui akun YouTubernya.

Ia menyadari bahwa tanggapan dan permintaan maaf sebelumnya belum cukup menenangka.

Nessie sudah menuliskan permintaan maaf dan klarifikasi melalui thread X @nessiejudge sejak Kamis 4 November 2025.

Baca juga: Kreator Nessie Judge dicaci netizen Jepang karena konten Helloween

Alasan di balik memajang foto mendiang Junko Furuta bukan untuk dekorasi.

Melainkan topik tersebut memang paling ramai dibicarakan para Nerrorist, penggemar konten Nessie.

Sekaligus sebagai bentuk penghormatan atas kasus yang belum terpecahnya.

Namun, Ia menyadari bahwa permintaan maaf tersebut belum sepenuhnya menenangkan dan mewakili rasa sakit hati yang ditimbulkan.

“Saya mengambil waktu untuk merenung dan benar-benar memahami dampak dari kejadian ini. Saya menyadari bahwa perminataan maaf saya sebelumnya belum sepenuhnya menenangkan atau mewakili rasa sakit yang ditimbulkan,” kata Nessie dalam video klarifikasinya.

Meski memiliki tujuan mengenang korban, tapi keputusan tersebut justru menyakiti banyak orang dan tidak bisa dibenarkan.

“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang muncul di video saya baru-baru ini, dan juga atas tanggapan saya setelahnya.”

“Baru-baru ini, saya mengunggah video dengan latar yang menampilkan foto korban nyata dari kasus kejahatan yang mengerikan pada tahun 1988 di Jepang. Setelah ini telah menyakiti banyak orang, dan tidak ada alasan yang bisa membenarkannya,” tambah dia.