Israel Rapuh: Gangguan Jiwa Warga Israel Melonjak 350%

Israel rapuh: Gangguan jiwa warga melonjak 350%

Lonjakan 350% kasus gangguan jiwa di Israel. Serangan besar-besaran dari Iran telah menghancurkan tidak hanya bangunan, tetapi juga mentalitas warga Zionis yang kini dikepung ketakutan kolektif.

Dalam hitungan jam pasca serangan balasan Iran, pusat-pusat trauma psikologis Israel menerima gelombang panggilan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Masyarakat berbondong-bondong mencari pertolongan, mengaku tak sanggup menghadapi situasi: panik, histeris, menangis, gemetar, hingga ketakutan ekstrem keluar dari tempat perlindungan.

“Orang-orang menelpon sambil menangis, gemetar dan mengaku tidak sanggup keluar dari bunker.Mereka merasa menghilang kendali,” ucap Efrat hafrut, irektur Pusat Trauma Nasional Israel.

Peningkatan 350% dalam permintaan bantuan psikologis mencerminkan kehancuran mental yang meluas.

Ini bukan hanya akibat rudal, tapi efek psikologis dan kenyataan pahit bahwa wilayah Israel tak lagi sama.

Untuk prtama kali sejak berdirinya entitas Zuonis tahun 1948, rudal musuh menghujani jantung wilayah Israel, menembus “Kubah Besi” dan membakar rasa aman yang selama ini dijual pada warganya.

Ketakutan bukan lagi bayangan, iat telah menjadi kenyataan yang menusuk.

Media-media Ibrani yang biasanya dipenuhi narasi militer kini menyiarkan wajah-wajah pucat, keluarga yang berdesakan di rumah sakit, anak-anak trauma, dan laporan tentang rumah-rumah yang hancur. Para komentator berhenti bicara soal kekuatan militer dan mulai membahas ”krisis jiwa nasional”.

”Seluruh bangsa mengalami kepanikan kolektif. Rakyat takut pagi akan datang dengan rudal berikutnya.”

Lonjakan 350% gangguan jika ini hanyalah permukaan ari krisis eksisitensial yang kini melanda rezim Zuonis.

Iran telah membuka babak baru dari konflik: babak di mana ketakutan menyusup ke dalam jika, bukan hanya langit.

Baca juga: Syahrini Dikritik Netizen Usai Memamerkan Berlian Mewahnya

Israel rapuh: gangguan jiwa warga Israel melonjak 350%