International

Laos Ancam Pindahkan Penjualan Kopi ke Rusia Akibat Tarif Trump

Laos  ancam pindahkan penjualan kopi ke Rusia akibat tarif Trump.

Menteri Laos Sonexay Siphandone, berencana mengalihkan penjualan kopi khas negaranya dari Amerika Serikat ke Rusia akibat tarif tinggi yang dinaikan oleh Presiden Amerika Serikat Trump.

Donald Trump menaikan tarif 40% atas barang-barang dari Laos bulan lalu sebagai bagian dari serangkaian tarif khusus negara yang bertujuan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan yang menurutnya tidak adil.

“Di antara barang-barang yang disuplai Loas ke AS, namun juga dapat disuplai ke negara lain, adalah produk pertanian seperti kopi,” ucap Siphandone.

“Laos juga menyuplai kopi ke Rusia, dan kini volume pasokan ini dapat meningkat. Jika tarif AS membuat produk kami terlalu mahal dan mereka tidak akan membelinya di sana, maka kami akan meningkatkan volume pasokan ke Rusia,” ungkap Sindaphone.

Tarif Amerika Serikat juga telah memukul eksportir kopi terbesar Brasil, Vietnam, dan Indonesia dengan tarif masing-masing mencapai 50%, 20%, & 19%.

Brasil, produsen kopi terbesar di dunia, menyumbang 37% dari produksi global, sementara Vietnam menyumbang 17%.

Lanjut, di sisi lain ekspor kopi Indonesia melonjak 76.33% ke 2024 sebesar US$ 1.6 miliar.

Amerika Serikat merupakan pasar tertinggi kopi dari Indonesia sebesar 44.3 juta ton.

Harga kopi telah melonjak tajam dalam beberapa bulan terakhir akibat panen yang rusak akibat cuaca yang buruk.

Sera gangguan pasar yang disebabkan oleh tarif baru Amerika Serikat, menurut Organisasi Kopi Internasional.

Orang Amerika Serikat minum kopi lebih banyak daripada minuman lainnya, dengan dua tiga orang mengonsumsinya setiap hari, menurut Asosiasi Kopi Nasional Amerika Serikat.

Kelompok ini telah berupaya mendapatkan pengecualian untuk kopi sebelumnya tarif Donald Trump diberlakukan, namun sejauh ini belum berhasil.

Baca juga: Presiden AS Resmi Hidupkan Kembali nama Departemen Perang