Gosip

Pengantin asal Lombok dinikahkan karena kabur ke Sumbawa

Pengantin asal Lombok dinikahkan karena kabur ke Sumbawa.

Dimedia sosial sempat viral oleh gosip pernikahan dua remaja di bawah umur yang berlangsung di Lombok Tengah.

Pasangan yang masih remaja ini berinisial, RN (16) dan YL (14), menjadi sorotan netizen setelah menggelar prosesi pernikahan lengkap dengan adat Sasak.

Termasuk acara nyongkolan yang diiringi kesenian khas daerah.

Peristiwa ini tidak hanya menuai komentar dari netizen, tetapi juga memunculkan berbagai pertanyaan mengenai proses hingga alasan terjadinya pernikahan tersebut.

Dalam wawancara yang dilakukan di Desa Sukaraja , Lombok Tengah, pada hari Minggu, RN menceritakan awal mulanya hubungan dengan YL.

Ia mengaku pertama kali mengenal YL saat dirinya masih menjalin hubungan asmara dengan kakek dari YL.

Setelah hubungannya dengan sang kakek kandas dua tahun lalu, RN mulai menjalin kedekatan dengan YL.

Ketertarikan RN terhadap YL terikat oleh para cantik remaja kelahiran tahun 2011 itu.

Kedekatan mereka pun telah berkembang menjadi hubungan asmara, yang pada akhirnya membuat RN nekat meminang YL.

Baca juga: Luna dan Maxime akan Gelar Resepsi yang Kedua di Jakarta

Selanjutnya, salah satu momen yang paling memicu perhatian netizen adalah tindakan RN yang membawa kabur YL ke Sumbawa selama dua hari dua malam.

RN mengaku melakukan hal tersebut karena takut dipisahkan dari sang kekasihnya.

Kejadian ini menjadi masalah awal terjadinya pernikahan, karena pihak keluarga YL merasa telah dipermalukan dan enggan menerima kembali anak mereka setelah dibawah kabur.

Kepala Desa Sukaraja, Januar, membenarkan bahwa sebelumnya kedua remaja itu juga pernah melakukan tradisi “kawin culik” sekitar tiga minggu sebelum pernikahan dilangsungkan.

Meskipun sempat dipisahkan oleh pihak desa dan keluarga, peristiwa kaburnya TL ke Sumbawa kembali terulang.

Hingga akhirnya keluarga memutuskan untuk menikahkan keduanya demi menjaga nama baik keluarga.

Menurut Januar, pemerintah desa bersama kepala dusun baik dari Desa Sukaraja maupun Desa Brahim.

Sebernarnya telah berupaya keras mencegah terjadi pernikahan tersebut.

Mereka mencoba memisahkan pasangan muda itu setelah insiden kaburnya YL yang kedua kalinya.

Bahkan, sempat terjadi kesepatakan antara kedua keluarga untuk membatalkan pernikahan sebelumnya karena YL masih berstatus di bawah umur dan tidak memenuhi persyaratan hukum untuk menikah.

Namun, tekanan sosial dan malu yang dirasakan oleh keluarga perempuan membuat mereka akhirnya merestui pernikahan tersebut.