Ray Rangkuti Kritik Pemeriksaan Kompol Syarif
Ray Rangkuti kritik pemeriksaan kompol Syarif.
Ray Rangkuti, pengamatan politik dan Direktur Eksekutif Lingkar Madani, mengkritik pmeriksaan ajudan Jokowi.
Kompol Syarif Muhammad, oleh Polda Metro Jaya terkait tudingan ijazah palsu.
Ray mempertanyakan relevansi dan urgensi pemeriksaan tersebut.
Karena menurutnya ajudan hanya merupakan pendamping fisik, bukan sekretaris atau staf ahli yang terlibat langsung dalam urusan administrasi atau dokumen pribadi Jokowi.
Ray Rangkuti menilai, korelasi antara kasus tudingan ijazah palsu dan ajudan Joko Widodo yang lemah.
Ia mengatakan, pemeriksaan bisa dipahami jika ajudan memang berada di samping Jokowi saat dugaan pencemaran nama baik terjadi, sehingga bisa menjadi saksi.
Namun, dalam kasus ini, Jokowi sendiri mengetahui dugaan pencemaran tersebut melalui dunia maya, bukan dari peristiwa langsung di hadapan ajudan.
Labih jauh, Ray Rangkuti menegaskan bahw fokus utama seharusnya pada keaslian ijazah Joko Widodo.
Yang hanya bisa diputuskan oleh pengadilan, bukan oleh polisi.
Ia juga mengingatkan, bahwa polisi tidak bisa secara sepihak menyatakan ijazah asli atau palsu.
“Enggak bisa juga secara sepihak mengatakan ini asli, dan berdasarkan pengakuan polisi (bahwa itu) asli, lalu menindaklanjuti laporan terkait dengan dugaan pencemaran nama baik,” ucap Ray Rangkuti.
Lalu menindaklanjuti laporan pencemaran nama baik berdasarkan penilaian internal mereka.
“Pada ujungnya nanti, keaslian ijazah itu tetap harus diperiksa di pengadilan,” tegas Ray Rangkuti.
Ray Rangkuti juga menyebut, bahwa penetapan tindak pidana pencemaran nama baik sangat bergantung pada status keaslian objek (ijazah) yang di permasalahkan.
Jika keaslian belum jelas, sulit untuk menentukan ada tidaknya pencemaran nama baik.